Seksualitas
Kalau memang adegan semakin hot dan menyenangkan, biarkan pasangan tahu lewat desahan intens Anda. (Foto: Aisheteru)
BAGAIMANA suara yang Anda buat selama di ranjang? Saat muda, sebagian besar kita belajar pola gairah lewat masturbasi, tapi harus benar-benar tenang karena takut ketahuan. Diam dalam gairah kenikmatan kembali dilakukan saat usia dewasa.
Pasangan memilih tak mengeluarkan suara kenikmatan bercinta oleh karena beberapa alasan, seperti tidak ingin tetangga mendengar, khawatir akan terdengar konyol, atau tidak ingin terdengar seperti bintang porno. Perhatikan berapa banyak suara yang Anda buat selama berhubungan seks. Apakah Anda merasakan suara tersebut membangkitkan gairah seks atau justru membuat Anda malu?
Lebih mudah ketimbang berkata-kata
Dikutip dari Pleasure Mechanics, membuat “suara ranjang” juga bisa menyenangkan desahan berfungsi sebagai komunikasi penting antara Anda dan pasangan selama hubungan intim. Jika Anda sedang sangat terangsang oleh serangannya, biarkan pasangan tahu lewat desahan Anda. Suara itu memberi pertanda; ia harus terus menyerang, mengganti serangan, atau menghentikan serangan. Sebab terkadang, kita kehilangan kata-kata mengungkapkan kepuasan, dan lebih nyaman menyampaikannya lewat rintihan dan desahan.
Mengeluarkan rintihan seks mengharuskan Anda untuk membuka tenggorokan dan mulut. Sensasi aliran ke atas dan bawah tubuh, dari titik kontak (misalnya, alat kelamin) menuju otak Anda, ditafsirkan sebagai sinyal menyenangkan. Jika bahu, leher, dan tenggorokan seperti terhalang, Anda akan merasakan kurangnya sensasi di seluruh bagian tubuh. Nah, membuat suara menjadi cara yang pas untuk merilekskan leher dan memungkinkan aliran bebas dari sensasi menyenangkan melalui seluruh tubuh. Hasilnya, Anda bisa lebih menikmati seks.
Tak perlu malu
Seks adalah salah satu dari beberapa bagian kehidupan di mana kita bisa berekspresi, merilekskan diri, dan merasakan tubuh menyatu dengan pasangan, dalam kesenangan.
Melepaskan suara selama sanggama mensyaratkan rasa saling percaya antara Anda berdua untuk saling melepaskan rasa malu dan rasa bersalah yang mungkin membuat Anda tidak bebas berekspresi. Namun, jika Anda membiarkan diri sedikit lebih liar, maka Anda dapat memanfaatkan dan menemukan seks yang lebih merilekskan. Karenanya, mendesah, merintih, mengerang, dan berteriaklah untuk meluapkan kenikmatan Anda selama seks!.
Jangan berlebihan!
Kebisingan yang Anda buat dalam adegan ranjang akan berbeda seperti yang dibuat bintang film porno yang melakukannya tanpa perasaan nikmat, tapi lebih pada tuntutan skenario. Desahan akan sangat memuaskan jika itu adalah ekspresi nyata dari kesenangan. Jadi, tak perlu memaksa diri untuk bersuara keras. Biarkan saja suara itu ke luar secara alami, seiring kenikmatan yang Anda rasakan.
Mulailah dengan membuat suara lewat desahan nafas. Jangan berlebihan! Kalau memang adegan semakin hot dan menyenangkan, biarkan pasangan tahu lewat desahan intens Anda. (Dari Sumber yang tak perlu diragukan)!!